Talaga Bodas

Selasa, 08 Desember 2009



Talaga dalam bahasa Sunda berarti telaga atau situ, dan 'bodas' berarti putih. Talaga bodas berarti telaga yang putih. Tapi sebenarnya telaga ini adalah kawah di atas puncak Gunung Talaga Bodas bekas letusan berabad-abad lalu. Kalderanya yang beku kemudian digenangi air hingga membentuk telaga. Disebut Telaga Putih karena telaga ini memang didominasi warna putih lantaran kandungan belerangnya cukup tinggi.

Gunung Talaga Bodas sendiri berada di wilayah perbatasan Kabupaten Garut dan Tasikmalaya. Tepatnya di selatan Kecamatan Wanaraja. Kawahnya berada di tengah-tengah hutan hujan tropis yang cukup lebat. Jarak kawah ini dari pusat Kota Garut sekitar 28 km. Umumnya para pengunjung kawah menempuhnya dengan berjalan kaki.

Kawah ini sudah sangat dikenal sejak zaman Belanda. Banyak turis asing mengunjungi kawah ini. Selain melongok kawah yang indah, di kaki Talaga Bodas dulu juga ditemukan perkampungan tradisional di Desa Papandak dengan pola atap rumah mirip rumah gadang di Padang. Pada jaman itu, orang-orang mengunjungi kawah ini umumnya dengan berkuda.

Saking indahnya, Pemerintah Kolonial Belanda menetapkan kawah Talaga Bodas sebagai tujuan wisata andalan. Taman Wisata ini dikukuhkan lewat SK Gubernur Jendral Hindia Belanda tanggal 4 Februari 1924. Pada zaman Belanda pula, belerang di kawah ini ditambang untuk kepentingan medic dan kimia

Dari kawah ini sebenarnya juga terpendam potensi panas bumi. Tak aneh jika sesekali di atas kawah muncul hembusan dan kepulan asap putih. Temperatur gasnya bisa mencapai 85° – 95°C. Potensi panas bumi dari kawah ini sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk PUP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) seperti sudah dilakukan di Kawah Kamojang dan Darajat.

Bahkan tahun 1990-an sudah pula dibangun instalasi untuk itu. Sayangnya proyek tersebut gagal karena hantaman krisis ekonomi.

Jika pada jaman Belanda kawah ini begitu dikenal, dan dijelaskan begitu detil dalam buku-buku petunjuk perjalanan wisata, kini Talaga Bodas justru semakin pudar ketenarannya. Pamornya kalah oleh kawah Papandayan atau Cipanas, bahkan oleh Situ Cangkuang dan Bagendit. Mungkin suatu saat — jika Pemda telah benar-benar menyadari potensi pariwisata di kawah ini — Talaga Bodas akan kembali menjadi tujuan wisata andalan di wilayah Kabupaten Garut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar